Tauwa Minuman Legendaris Asal Surabaya yang Mulai Langka
April 11, 2018![]() |
sumber foto : http://www.socimage.net/user/sasmitaedo/5686366/1296319902697069301_5686366 |
Salah
satu minuman Tempo Doeloe yang mulai kalah pamor dengan minuman kekinian yang
dikemas apik dan semenarik mungkin untuk anak-anak zaman now yang nongkrong di
mall, antrinya sampai berjubel-jubel dengan
harga yang sebenarnya tidak ramah di kantong pelajar, namun tetap saja
diterjang demi sebuah gelar “anak hits zaman now”. Meski begitu Tauwa masih tetap
hadir dengan kesederhanaan kemasan serta harga, dengan khasiat dan rasa yang
mewah serta menggugah.
Tauwa kehadirannya sebagian besar ditandai dengan
sepeda ontel bergerobak, bapak-bapak tua lalu dengan suara kencang, tegas dan
cepat “Wa…Tauwa…Tauwa..Tauwa,” dengan harga tiga ribu sampai empat ribu rupiah
sampéyan bisa menikmati pedasnya kuah jahe yang hangat di lambung tapi tidak
menyengat di mulut, dipadu dengan lembutnya Tauwa yang terbuat dari sari
kedelai. Sangking lembutnya sampéyan sampai tidak perlu repot-repot menggigit
atau mengunyahnya karena begitu sampai di mulut Tauwa itu akan kandas bersama
dengan kuah jahe.
Penjual Tauwa yang ada di Surabaya
ini sudah jarang ditemui. Beberapa masih ada yang eksis keluar masuk di
kampung-kampung tertentu.
Di wilayah perumahan Gunung Anyar
masih bisa ditemui penjual Tauwa keliling, begitu juga ketika saya sedang main
di kos-kosan teman di wilayah Kali Kepiting dan wilayah Jetis Margorejo.
Harganya pun hampir sama antara tiga sampai empat ribu rupiah per mangkok.
Berbeda ketika saya sedang mampir di
kota Sidoarjo, penjual Tauwa ini tidak keliling keluar masuk kampung melainkan
mendirikan sebuah tenda kaki lima. Para penjual ini pasti akan bertanya kepada
pembelinya.
“Pedes atau sedang, Mbak?”
“Kentel
apa biasa?”
Maksud
dari kentel ini adalah mereka menambahkan bubur yang terbuat dari tepung kanji.
Beberapa orang ada yang memesan Tauwa kental. Maka penjualnya akan menambahkan
bubur tepung kanji. Tapi saya lebih suka Tauwa original yang tanpa tambahan bubur.
Oh
iya untuk kuah jahenya ini para penjualnya memisahkan antara sirup jahe dengan
air mendidih. Kalau sepengetahuan saya penjual Tauwa yang ada di Surabaya kuah
jahenya sudah menyatu dan tinggal dituang di mangkok. Berbeda dengan di
Sidoarjo ini, jika kita memesan pedas, maka mereka akan memberikan sirup jahe
lebih banyak agar terasa pedasnya. Dan satu lagi yang unik, disediakan cakwe
atau roti goreng yang rasanya asin gurih di meja makan pengunjung.
Saya
mengamati orang-orang yang (andhog) menikmati
Tauwa di tempat tersebut, mereka sesekali mencelupkan cakwe ke dalam mangkok Tauwa.
Saya pun akhirnya penasaran dan ikut mencoba. Cakwe yang digoreng garing dengan
rasa asin gurih kemudian dicelupkan dengan kuah jahe yang manis pedas adalah
suatu harmonisasi rasa yang sempurna, setelah disusul lagi Tauwa yang terbuat
dari sari kedelai berwarna putih susu yang lembut sekali ketika masuk di mulut.
Benar-benar nikmat.
Nah,
jika sampéyan penasaran dan ingin mencicipi minuman yang legendaris itu cari di
waktu pagi dan siang. Kalau sore menjelang maghrib sampai tengah malam penjual Tauwa
sudah kukut alias pulang.
Tapi
penjual Tauwa di Surabaya ini susah diprediksi kapan lewatnya terlebih di
kampung saya, kadang saya membuat Tauwa sendiri di rumah kalau sudah kadung
ngidam banget. Mbuatnya juga ndak sulit…
Pertama,
siapkan 1 liter sari kedelai dan 1 bungkus agar-agar plain.
Kedua,
siapkan jahe merah 200 gram, memarkan. Saya menggunakan jahe merah karena
selain khasiatnya bagus untuk kesehatan juga pedasnya lebih terasa dibandingkan
dengan jahe yang digunakan untuk memasak.
Ketiga,
siapkan 3 batang serai, memarkan.
Hal
yang musti kita lakukan terlebih dahulu adalah merebus sari kedelai dengan
agar-agar plain, aduk terus sampai mendidih, lalu tuang ke dalam loyang.
Diamkan dan sisihkan lalu simpan ke tempat yang lebih aman dari jangkauan semut
dan kawan-kawan.
Langkah
selanjutnya adalah merebus satu liter air sampai mendidih, kemudian masukkan
jahe dan serai yang sudah sampéyan geprek tadi, tambahkan gula. Nah,
ngomong-ngomong soal gula dalam pembuatan Tauwa ini ada beberapa versi, ada
yang menggunakan gula merah, ada pula yang menggunakan gula pasir. Kalau saya
terus terang lebih senang memakai gula pasir karena beberapa produk gula merah
itu memberikan efek serik di tenggorokan. Oh iya untuk takaran gula ini
sesuaikan dengan selera sampéyan saja, asal jangan overdosis manisnya nanti
bisa diabetes…
Ketika kuah jahe sudah mendidih,
matikan. Potong-potong sesuai selera sari kedelai yang telah dingin tersebut ke
dalam mangkok lalu siram dengan kuah jahe, tambahkan kacang goreng bawang. Tauwa siap dinikmati…
16 comments
seger banget ya, hangat di hati hihi...
BalasHapusiyaaa Mbakkk hahaha... cocok buat yang hatinya lagi dingin
HapusWaaaah, resepnya bisa dipraktekin neh. Makasih ya
BalasHapusmantaaaap... ditunggu foto hasil praktiknya Kang Ale.. makasih sdh berkunjung
HapusDari bahan-bahannya, kayaknya rasanya mirip-mirip sama wedang ya kak. Wah, kalo ke Surabaya aku mesti nyoba ini ya kak ^^
BalasHapusiyaaaa mbak.. wajib hehehe jgn lupa kabarin aku nnti aku jamu hehe
HapusBaru tahu saya minuman tradisional satu ini. Kalau di Jawa Barat ada yang namanya bajigur dan mengandung rasa jahe juga seperti tauwa ini.
BalasHapusbetul. tapi kalau tauwa ada kembang tahunyaa yang terbuat dri sari kedelai... jadi lebih ngenyangin mbak..
Hapusternyata banyak juga makanan tradisional yang lezatnya melebihi makanan zaman now, saya salah satu pecinta makanan tradisional. kalau ke Surabayam saya harus coba nih.. :D
BalasHapusharuuusss mbak karena ini the legend of drink in Surabaya wahahaha
HapusAku gak tau minuman ini.. belum nemukan 😂😂 kelihatannya enak
BalasHapuskalau ke surabaya wajib cobain :D
HapusAh pengen mencoba biar badan jadi cepat seger sih dan tetap beraktivitas ya
BalasHapusnamanya lucu, tauwa. sekilas mirip kembang tahu ya kak
BalasHapusWah aku baru tahu nih minuman ini. Kupikir tadi tahua
BalasHapusDan saya 18 tahun hidup di Surabaya, belum pernah sekalipun nyobain tauwa ��
BalasHapusMakasih sudah main, ambil yang baik-baik dari postingan ini, yang jelek tinggal ngopi aja..