Aku Anak Investasi Orangtua dan Negara

Juli 27, 2018



     “Mbak bisa ikut saya ngevent besok senin?” pesan dari seleb blogger Surabaya siang itu yang sontak buat saya kegirangan, kapan lagi di whatsapp sama seleb ya kan…#ketawalebarlalunyamukmasukmulut
            “Halo Mbak… Event apa nih, Mbak?
    “Press conference penghargaan kota layak anak bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Lenny N. Rosalin”
            Haa? Kota layak anak? Pesan itu membuat saya berpikir agak keras, dalam bayangan saya kota layak anak adalah kota yang dipenuhi wahana bermain yang mana nama kampungnya diambil dari tokoh kartun. Kampung hello kitty, kampung Iron Man, kampung doraemon dan kampung Thanos yang mana kampungnya khusus jual beli batu akik dekat pasar ampel. Ah masak iya segokil itu nanti negaraku? 
         Daripada hanyut dalam dugaan bayangan yang tidak jelas kebenarannya, maka saya mengiyakan ajakan Mbak Yuni demi mengobati rasa penasaran. Kapan lagi bisa wawancara sama Ibuk Menteri.
            Acara diselenggrakan bertepatan dengan hari anak Senin, 23 Juli 2018 di gedung Diandra Ruang Emerald 1 Jl Basuki Rahmat, Surabaya pukul 15.00-16.00. Namun senin paginya saya mendapat update berita terbaru dari Mbak Yuni bahwa acara dimajukan jadi jam 14.00 WIB, baiklah saya akan datang lebih awal, sungkan sama Bu Mentri kalau telat.
            Sangking rajinnya saya tiba di lokasi pukul 13.00, gedung masih sepi, belum ada tanda-tanda bahwa acara akan dimulai satu jam lagi sebab bapak-bapak masih sibuk menata meja di dalam ruangan dan meja registrasi yang masih sepi membuat perasaan saya tidak enak.
            Mbak Yuni datang, duduk jejer saya sambil menunggu kabar dari tim KPPPA yang sedang typing melanjutkan whatsapp dengan prolog “Jadi gini mbak,” kami pun penasaran dengan penuh rasa yang sulit didefinisikan. Beberapa menit kemudian, terjawab sudah rasa itu bahwa acara molor sampai pukul 17.00 karena Bu Mentri masih dalam tugas.  
            Sambil menunggu jarum jam menunjuk angka 17.00 kami pun akhirnya memutuskan untuk berfoto-foto sesekali sambil bersendau gurau dan membaca dengan seksama berita pers yang sudah siap dipelajari dan diedarkan tentang hari anak dan penghargaan kota layak anak dengan judul Penguatan Keluarga Dalam Mewujudkan Kabupaten/Kota Layak Anak.
Saat konferensi pers bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Bu Yohana Yembise dan Ibu Lenny

            Kasus perkawinan anak yang tinggi akan berdampak pada masalah pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan kekokohan lembaga terkecil bangsa ini, apa itu? Keluarga!
            Fakta ini menunjukkan bahwa anak sedemikian rentan menjadi korban pelanggaran hak azazi anak. Deret pelanggaran tersebut terasa tak ada habis-habisnya, bullying, KDRT, pekerja anak, materi siaran tv yang tidak layak dikonsumsi bagi anak, kurangnya taman bermain anak, hingga data susenas 2017 yang menyebutkan bahwa angka perkawinan pada anak terus mengalami peningkatan hingga mencapai 25,7 persen.
            Keluarga berperan sangat penting dalam pemenuhan hak anak. Ada nilai “investasi” yang tak terkira dengan menempatkan pemenuhan hak anak sebagai prioritas utama keluarga dalam proses tumbuh kembangnya. Hak anak yang terpenuhi secara optimal akan mendukung pertumbuhan dan perkembangannya di kemudiah hari.
            Parameter penghargaan kota layak anak ini adalah dengan membuat kebijakan memiminimalisir iklan rokok, dibentuknya sekolah ramah anak, taman bermain ramah anak. Bahkan menteri KPPPA telah bekerja sama dengan departemen agama untuk membuat madrasah ramah anak dan upaya penyuluhan pemerintah kota atau daerah dalam pencegahan perkawinan anak. Saat ini terdata ada 9000 sekolah ramah anak yang dijadikan contoh daerah-daerah.
            Harapan terbesar dalam peringatan hari anak sekaligus pemberian penganugerahaan kota layak anak ini adalah adanya kerjasama antara orangtua, pemerintah dan lingkungan sekitar untuk sama-sama melindungi dan memperjuang hak-hak anak.
            Bagi orangtua yang melakukan kekerasan pada anak, memperkejakan atau hal-hal yang menyimpang seperti radikalisme, maka akan dikenakan sanksi undang-undang tentang perlindungan anak.
            Kabar gembira bagi kita semua ternyata di kota-kota besar bahkan di daerah-daerah tlah dibentuk lembaga PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) bagi pasangan muda yang akan melangsungkan pernikahan mendapat bimbingan dari Puspaga terlebih dahulu dan mendapatkan sertifikat dari PUSPAGA.

            Hal seperti ini dilakukan untuk mencegah pernikahan anak. Memberikan edukasi bagi pasangan yang akan menikah sangat penting untuk membangun keluarga yang berkualitas. Karena kualitas hidup seorang anak sejatinya ditentukan dari kualitas keluarganya.
            Banyak kita dengar berita perceraian yang nyaring di telinga kita dengan akhir yang penuh drama mengakibatkan banyak anak mengalami trauma lalu mengatas namakan orangtua mencari pelampiasan melakukan hal-hal yang merusak masa depan.

            Saat ini pemerintah pun sedang memberikan edukasi kepada keluarga dan lingkungan betapa bahayanya menggunakan gawai secara berlebihan. Di beberapa sekolah sudah menerapkan kebijakan agar murid tidak diperkenankan membawa ponsel. Ada pun informasi dan penjemputan orangtua dapat komunikasi melalui telepon sekolah atau whatsapp wali muridnya.
       Penggunaan gawai terlalu lama akan merusak otak, membuat anak menjadi manja mencari jalan instant dengan copy paste, selain itu anak menjadi tidak berpikir kritis, menurunkan konsentrasi dan masih banyak lagi dampak buruk dari penggunaan gawai yang berlebihan.
       Bahkan sekelas Bill Gates pun melarang keras anak-anaknya menggunakan HP sebelum usia 14 tahun. di Australia mulai sekarang digalakkan menggunakan telfon rumah, akses wifi yang diperbatas. Karena mereka tahu bahayanya sangat besar. Termasuk menganggu kesehatan tubuh. 

Ya, smoga hari anak kali ini akan membawa perubahan baru yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Puisi tentang hari anak akan jadi dessert yang semoga menyadarkan kita semua bahwa anak adalah investasi kita semua. Entah itu anak kita sendiri, anak saudara, anak tetangga maupun anak jalanan.
Katanya Hari Anak
Sudah banyak kita dengar beragam berita buruk tentang anak
Pemerkosaan yang merenggut masa depannya
Pernikahan paksa, KDRT yang merenggut sebagian akal sehatnya
Pada sudut-sudut kota
Anak berkeliaran di jalan baju compang camping bawa krincingan dengan nada seadanya demi uang receh atau berlembar uang
Katanya hari anak
Pada jantung kota yang menunjukkan gemerlapnya
Anak berkeliaran menjadi pedagang asongan
Ingin bantu orang tua, katanya…
Tapi sekolah dihiraukan demi segenggam uang. Lupa bahwa proses belajar adalah sebagian dari kunci kesuksesan.
Katanya hari anak,
Berkoar-koar bahwa anak adalah asset dan investasi orang tua dan negara.
Sudah ku dengar itu berkali-kali
Di tahun yang berbeda, kalimat yang selalu sama
Namun wajah anak-anak yang bingung mencari orangtua hingga kesulitan mengurus akta kelahiran masih menjadi luka kita semua…
anak-anak yang bringas tengah malam bawa motor asal-asalan. Kebut sana sruduk sini tanpa aturan masih menjadi potret bangsa kami.
Smoga pengaanugerahaan Kota Layak Anak bukan hanya sebagai formalitas menjalankan progam kerja belaka
Smoga hari esok lebih baik bagi mereka
Karena duka mereka adalah luka kita semua
Selamat bertugas Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise…
Selamat bertugas Ibu Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA Lenny N. Rosalin
Lelahmu tidak akan sia-sia..
Membangun dan mendidik anak adalah tugas mulia
Selamat hari anak, bahkan setiap hari adalah hari anak yang perlu kita perhatikan, dengarkan keluh kesahnya, aspirasinya dan bantu mereka untuk berkembang bersama-sama.
            #KLA2018 #IDOLA2030 #kemenPPPA #anakindonesiagenius #media #blogger

You Might Also Like

10 comments

  1. Ah, bener banget ... keluarga adalah investasi masa depan. Aku suka - aku suka

    BalasHapus
  2. Aku suka banget dengan Judul tul;isan ini mbk. kayak membangun aura positif dalam diri

    BalasHapus
  3. Anak adalah investasi dunia dan akhirat.... ^^

    BalasHapus
  4. Keren tulisannya mbak,semangat menjaga lingkungan ramah anak-anak Indonesia

    BalasHapus
  5. Sepertinya kotaku termsuk layak anak, karena masih terpencil, asri, dan jauh dr pngaruh budaya buruk. Meski tdk ada yg menobatkannya secara resmi. Hehe. Tapi penggunAan gawai yg berlebihan sdh mulai banyak sepertinya. Duh

    BalasHapus
  6. Semoga anak kita tumbuh sehat dan bahagia aamiin, tabah juga mba nunggu tiga jam hiks

    BalasHapus
  7. Aku juga suka bilang ke suami begitu. Orang pasti akan liat bagaimana anak kita nanti, makanya harus bener

    BalasHapus
  8. Setuju kak... investasi dunia dan akhirat

    BalasHapus
  9. Dan juga investasi akhirat ❤️

    BalasHapus
  10. wah keren euy ada kota ramah anak. semoga saja kota-kota lainnya bisa mengikuti jejak Surabaya ya

    BalasHapus

Makasih sudah main, ambil yang baik-baik dari postingan ini, yang jelek tinggal ngopi aja..