Waspadai Investasi Bodong!
Agustus 04, 2018
Saya mau blak-blakan, mungkin ini masuk
bagian aib yang memalukan tapi tujuan saya bukan menyebarkan aib, melainkan
berbagi cerita agar ke depannya teman-teman bisa lebih waspada terhadap pelaku
investasi bodong. Jiaan, gapleki tenan. Keluarga saya pernah kena tipu
investasi bodong. Barangkali waktu itu kami telah terhipnotis dengan
kata-katanya yang begitu mantap dan meyakinkan, seolah-olah apa yang
dibicarakan itu benar, tidak ada keraguan sedikitpun.
“Cuman tempat kita aja nih Pak,
investasi besar dengan resiko kecil…” yaa jaman semono keluarga kami yang masih
awwam ini yaa percaya-percaya saja, terlebih mereka membawa nama orang-orang
yang sudah sukses tlah mencetak ratusan juta rupiah dari hasil investasinya.
“Semakin banyak Bapak menaruh
modal, semakin banyak hasilnya, kami jamin uang akan kembali dua lipat dalam
waktu sebulan, kalau tidak uang Bapak akan kami kembalikan.”
Tak tanggung-tanggung maka Pakde
saya menaruh modal 10 juta sekaligus tanpa pikir panjang.
Bulan depan yang dinanti-nanti
datang, pakde saya sudah kegirangan, tiap menit check rekening ke bank, check
HP menunggu sms, tiap ketemu saya senyam senyum sambil menjanjikan membelikan
saya bakso dan buku baru kalau uangnya cair. Ya saya waktu ya seneng-seneng
saja.
Benar saja, uang itu cair dua
kali lipat dari modal awal. Pakde kegirangannya bukan main, waah jos iki,
nganggur nang omah, nungguin transferan masuk langsung sugih, ora usah athek
kesel-kesel nyambut gawe. Maka hari itu juga Pakde saya langsung menaruh modal
lebih besar, angkanya mencapai 30 jutaan, dengan harapan bulan depannya akan
cair 60 juta. Begitu seterusnya…
Namun sayang sekali, bulan yang dinanti
tidak semenyenangkan bulan lalu. Pakde berusaha menghibur diri, ah mungkin
bulan depan cair. Bulan depan tiba, pakde masih terus menghibur diri lagi, ora
opo-opo mungkin wulan ngarep, sabar wae dienteni. Nanti siapa tahu cairnya
rapelan sampe ratusan juta.
Kisah itu sudah berlangsung selama 6
tahunan, dan sampai sekarang uang itu belum kembali. Sejak saat itu Pakde saya
trauma dengan hal-hal yang berbau investasi. Dan selalu menasehati anak-anak
dan ponakan-ponakannya “Mending ditabung wae duite, ojok investasi mengko
apus-apus, opo duwike gawe tuku emas”
Ada lagi teman saya juga pernah
investasi tanaman jahe, yang katanya sangat prospek menanam inves di sana,
terjamin dan bukan bodong. Sistemnya seperti bagi hasil, setahun bisnis tanaman
jahe ini lancar, namun di tahun ketiga dan keempat bisnis macet karena cuaca
ekstrim membuat gagal panen. Teman saya kecewa meskipun tidak sekecewa pakde
saya.
Lalu di masa sekarang
sebenarnya penting enggak sih investasi itu?
Lagi..lagi maaf saya mau curhat, sejak
kejadian pakde itu, saya agaknya trauma sama investasi. Jika ada uang lebih,
uang itu saya depositkan atau belikan emas batangan. Namun suatu saat, saya
butuh uang. Galau dong, deposit kan enggak bisa sewaktu-waktu ngambilnya.
Akhirnya saya jual emas dengan timing yang kurang pas. Karena harga emas sedang
turun, rugi laah saya. Sejak saat itu munculah pikiran “gimana ya
caranya nyimpen duit, tapi bisa nambah dan bisa diambil sewaktu-waktu hahaha”
Dan solusi itu selalu ada
jika kita mau berusaha mencarinya. Apa dong?
Ikut kopdar Investarian Manulife. Semula
saya agak ragu, takut di prospek, takut investasi bodong dan takut-takut yang
lainnya, namun tim Manulife berusaha meyakinkan bahwa acara ini bukan dalam
rangka memprospek peserta namun meluruskan pentingnya investasi dan waspada
tanda-tanda investasi bodong. Maka dengan semangat 45 saya mengikuti acara
tersebut dengan seksama meski agak ngantuk-ngantuk di Bangi Kopi tanggal 28
Juli 2018 pekan lalu.
Jadi kalau kita mau nyimpen uang alias nabung
di bank, ya hasilnya akan segitu-gitu aja. naik suku bunganya mungkin Cuma 5%,
itu pun belum termasuk potongan pajak, dan biaya administrasi lainnya.
Sedangkan kita tahu bahwa nilai rupiah semakin hari semakin naik yang biasa
disebut inflasi. Harga semangkok bakso 50 tahun yang lalu 8 rupiah. Sekarang?
Semangkok harganya 10 ribu sampai 30 ribuan.
Sama halnya ketika
kita mau inves emas itu nilai investasinya rendah, kenaikannya per tahun hanya
5,8%. Per tahun lho ya…emas itu investasi jangka sangat panjang baru kerasa
untungnya.. lhah kalau mendadak butuh baru belinya tahun kemarin sih percuma,
sama aja. seperti saya beberapa waktu lalu lagi butuh duit, jual emas batangan,
eeh harga jualnya hampir sama seperti ketika saya beli,
Nabung
atau Investasi?
Dalam kopdar
Investarian kemarin Pak Legowo menjelaskan bahwa cirikhas investasi bodong
tentu bisa kita kenali dengan jelas. Angka modal besar, resiko kecil. Itu jelas
tidak mungkin. Semakin besar modal yang kita tanam maka semakin besar resikonya
dan semakin besar untungnya jika berhasil.
Lalu investasi mana sih yang
aman?
Yang saya tahu saat ini di
Indonesia, Manulife sudah mendapat sertifikat dan pengakuan dunia sebagai
perusahaan investasi terbaik dan terpecaya dan terjangkau, bisa dimulai dengan
angka kecil hanya 10 ribu saja kamu sudah bisa bergabung dengan Manulife “pasar
uang"
Hanya saja Manulife ini dananya
bisa dicairkan kapan saja, tanpa jangka waktu tapiiiii…. Enggak bisa dibuat
pembayaran online seperti belanja di lapak-lapak onlinenya lainnya atau buat
bayar listrik gitu enggak bisa. hehehe.
![]() |
Pak Legowo Direktur MAMI (Manulife Aset Menejemen Indonesia) yg memberikan edukasi kepada peserta Kopdar InvestarianSub) |
Gimana caranya investasi di
reksadana?
Beli unit.
Selanjutnya unit tersebut akan berkembang sesuai dengan harga unit di reksadana.
Seluruh investor yang telah memutuskan bergabung dengan reksadana sebelumnya
akan diberikan edukasi. Dan kabar baiknya, kita sebagai investor pun dapat
memonitor perkembangan investasinya kapan saja, dimana saja hanya dengan modal
internet, kita bisa langsung klik www.klikmami.com.
Dan adapun
pertanyaan atau pengaduan bisa disampaikan dengan mudah di LANI (layanan
Investasi) office hours bisa melalui chat, email atau telepon. Syukur-syukur
ketemu juga sama CSnya yang namanya Mbak Lani aseli, hehehe.
Di Reksadana ini ada apa aja sih? selain pasar uang?
1. Reksadana pasar uang
Potensi hasilnya sedang dan cenderung stabil. Disarankan
kepada investor pemula. Jangka waktu yang disarankan minimal 1 tahun
2.
Reksadana Pendapatan
Tetap
Potensi hasilnya rendah, obligasi minimal 80%. Jangka waktu
yang disarankan 3 tahun
3.
Reksadana Campuran
Obligasi dan sahamnya cenderung lebih seimbang dan hasilnya
pun sedang. Jangka waktu yang disarankan minimal 5 tahun.
4.
Reksadana Saham
Minimal pembelian unit 80%. Potensi hasilnya besar dan
tinggi. Jangka waktu yang disarankan minimal 10 tahun.
Jadi gimana mau investasi kapan? Sebab masa depan selalu menjadi misteri namun bisa dipersiapkan sejak dini...
6 comments
waah makasih infonya.. bermanfaat sekali utk sya yg ingin tau ttg investasi.
BalasHapusAku milih nabung aja untuk saat ini. Belum berani inves. Apalagi yang maim saham . Masih takut
BalasHapusmakasih ya mbak share-nya, ternyata investasi lebih menguntungkan ya dari pada menabung. Zaman sekarang harus bener-bener pinter milih tempat investasi
BalasHapusIya hati-hati dengan sesuatu yang menggiurkan apalagi bodong,
BalasHapusNabung dulu mbak buat modal nikah... belum berani invest 😂😂
BalasHapusSaya juga pernah kena tipu investasi model ponzi. Tapi gpp namanya pengalaman malah jadi waspada.
BalasHapusMakasih sudah main, ambil yang baik-baik dari postingan ini, yang jelek tinggal ngopi aja..