5 hal yang Harus Di Perhatikan Saat Investasi Reksadana Syariah
Januari 23, 2019![]() |
diambil dari website Manulife ttg reksadana Syariah
|
Bicara soal uang
dalam agama islam, menurut sudut pandang Imam Ghazali, uang atau dirham adalah
sebatas alat tukar. Uang tersebut mau ditukar dengan hal yang bersifat konsumtif,
hedonis atau ditukar dengan hal-hal produktif dan membawa manfaat itu
bergantung pada diri kita sendiri. Namun pada dasarnya kelak semua harta milik
kita akan dihisab di akhirat.
![]() |
diambil dari web Manulife
|
Di jaman modern
seperti ini, khususnya bagi kaum milenials, agaknya masih sedikit yang sudah melek
finansial. Kebanyakan dari mereka termasuk saya, jika punya uang lebih pasti
dihabiskan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Istilahnya “Anggaran posting instagram”
pergi ke café-café dan pergi liburan yang
instagramable yang sejujurnya sangat menguras kantong. Investasi jangka Panjang
akhirnya diabaikan dengan dalih, ah masih nanti… dipikir entar aja lah.
Padahal dalam
islam pun dianjurkan untuk membelanjakan sebagian harta kita untuk hal-hal yang
memiliki manfaat jangka Panjang. Termasuk, investasi. Meskipun banyak yang berargumen
bahwa investasi itu tidak diperbolehkan dalam islam.
Akhir-akhir ini
saya memang sedang galau setelah mendapat edukasi dari reksadana. Sudah 4 bulan
saya menyisihkan sebagian uang saya di reksadana. Tapi muncul kekhawatiran dalam
diri saya, eh ini uangnya halal enggak yaa…
Kegalauan tersebut,
saya konsultasikan kepada admin LANI, si LANI yang kebetulan mbak-mbak itu menjawab
kegalauan saya dengan mengarahkan uang saya ke reksadana Syariah.
Ada pun 5 hal yang
membuat saya mantap beralih investasi di reksadana Syariah adalah
1.
Aman
Aman karena sudah jelas
diawasi oleh OJK dan administrasi dana
dilakukan oleh bank Kustodian
2.
Amanah
Investasi ini sudah terdaftar
di DES (Daftar Efek Syariah) masih dipantau oleh UPIS (Unit Pengelolaan
Investasi Syariah) dan juga diawasi oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah)
3.
Terjangkau
Investasi reksadana Syariah ini
bisa dimulai dengan hanya sepuluh ribu rupiah! Jadi tidak perlu pusing
mengumpulkan uang yang banyak baru bisa investasi. Di reksadana Syariah investasi
jadi mudah dan yang jelas murah
4.
Liquid
System liquid ini menjadi suatu
andalan bagi investor, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa
yang akan datang, jika ada hal yang sangat urgent maka kita bisa dengan mudah
mencairkannya kapan saja.
5.
Inflasi
Data yang diperoleh dari pihak Manulife sukuk ritel
2016 mendapat inflasi 8,3% per tahun
(gross)
Perbedaan mendasar dari reksadana Manulife
konvesional dengan Syariah adalah secara akad. Di dalam reksadana Syariah ada
yang Namanya akad Wakalah Mudharobah, yaitu pelimpahan kekuasaan oleh suatu
pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Akad ini bersifat mengikat
antara investor dengan pengelola reksadana.
Untuk berpindah
dari reksadana konvensional ke Syariah tidak ribet, cukup kita melakukan
informasi kepada pihak Manulife, secara otomatis akad akan berpindah. Dan ketika
kita sudah masuk sebagai investor reksadana Syariah, maka uang kita akan di
masukkan ke pasar uang di bank yang statusnya juga Syariah, sudah tidak masuk
ke bank-bank konvensional lagi.
2 comments
Dari segi hasil, apakah Reksadana Syariah dan Reksadana konvensional itu ada perbedaan?? Lebih banyak mana?
BalasHapusSaya sendiri juga masih coba-coba neh investasi Reksadana di MAmi
BalasHapusMakasih sudah main, ambil yang baik-baik dari postingan ini, yang jelek tinggal ngopi aja..