Dunia
motherhood dan parenting memang tidak pernah kehabisan topik. Berbagai
jurnal dan buku menyajikannya, beragam versi dari cara perawatan bayi,
pemberian ASI sampai metode pemberian MPASI. Seorang perempuan yg baru memulai
hidupnya menjadi ibu tentu saja ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, Meskipun
sudah membaca berbagai macam jurnal dan buku, ikut metode sana sini namun
ketika dihadapkan sebuah kenyataan, maka teori tidak seindah praktik di
lapangan.
Elizabeth
Zenifer melalui akun instagram @elizabeth.zenifer yang saat ini memiliki followers 319 ribu membagikan cerita
berdasarkan pengalaman pribadi sejak tahun 2015 saat instagram mulai booming.
Kehadirannya bagaikan oase di padang pasir bagi ibu-ibu yg merasa
senasib sepenanggungan.
Tak memiliki background sebagai content
creator bahkan sebelumnya ia tak memiliki akun sosial media lainnya, ia
mengatakan bahwa dirinya gaptek. Sebelum punya anak, Elizabeth Zenifer
yang hangat disapa followersnya “Mom Eliz” ini aktif pelayanan di
gereja, lalu ia berjanji akan tetap terus ingin melayani di gereja meskipun
sudah punya anak. Namun tak disangka kesibukannya mengurus rumah, suami dan
anak sangat menyita waktu karena semua dikerjakan sendiri. Bukan berarti tidak
mampu untuk membayar asisten rumah tangga, atau pun baby sitter. Sebagai
lulusan University Of Washington dengan gelar honors (cumlaude) di usia
belum genap 21 tahun, Mom Eliz memang terbiasa hidup mandiri sejak remaja.
“Ya
sudah kalau enggak bisa pelayanan di gereja, kamu bisa melakukannya di rumah
mulai dari yang kamu bisa dan yang kamu tahu, manfaatkan sosial media sebagai
ruang berbagi, pasti ada yang terbantu” ujar suaminya pada waktu itu.
Di
mulai dari followers di bawah 100 itu pun kebanyakan teman-temannya dengan
jumlah like dan coment yang tak sebanyak saat ini. Mom Eliz mulai membagikan
perjalanannya menyusui anak pertama. Tak disangka hari pertama sharing tentang
ASI dalam waktu kurang dari 24 jam followers bertambah 5000an. Hingga akhirnya
akun @elizabethzenifer di hapus oleh pihak Instagram karena ada yang melaporkan
kontennya. Lalu Mom Eliz membuat akun baru dan sampai sekarang
@elizabeth.zenifer
Pernah
suatu momen ia membagikan pengalamannya menggunakan alat pompa asi, lalu mereview
berbagai macam jenis dan merk pompa asi yang Mom Eliz pakai. Ada satu merk yang
dirasa cocok. Seketika followers menyerbu merk tersebut sampai sold out
dimana-mana. Pemilik brand tersebut barangkali heran, mengapa produknya bisa
diserbu. Padahal waktu itu jumlah followersnya belum sebanyak saat ini.
Ketika influencer identik dengan
tampilan foto Instagram yang eye catching. Tampilan Instagram Mom Eliz
didominasi tulisan berdasarkan apa yang sedang dialami dari mulai tips-trik, gagal
dan berhasilnya dalam menangani masalah per emak-emak’an. Dari tips dan triknya
itu lah followers menciptakan istilah-istilah yang menggelitik, seperti sarjana
bubur tanpa diaduk (cara mudah memasak bubur MPASI tanpa diaduk), sarjana nasi
(tips dan trik memasak nasi pulen), sarjana telur ceplok kecap asin, sarjana
ayam (mengenal berbagai macam jenis ayam) dan masih banyak istilah sarjana lain
yang pada akhirnya membuat hidup para mama mama ini jadi lebih mudah, ya
semacam ensiklopedi dunia mama.
Elizabeth Zenifer adalah influencer
pertama yang mengangkat topik seputar motherhood&parenting. Hingga
ia dijuluki sebagai mama influencer yang berangkat dari ketulusannya berbagi
pengalaman pribadi, bukan dari kalangan selebriti maupun blogger. Ia mengangkat
istilah mamagram yang sebelumnya tidak ada hingga melahirkan banyak mamagram
saat ini, ia ingin memberikan contoh bahwa ibu-ibu biasa juga bisa
menginspirasi dengan membagikan pengalaman pribadi mereka melalui sosial media.
Tak
heran jika Mom Eliz pernah di undang menjadi pembicara acara stasiun TV Sapa
Indonesia Kompas TV, Michael Tjandra Luar Biasa di RTV dan talk show di
berbagai kota. Mom Eliz adalah influencer mama pertama yang diundang sebagai
narasumber talk show di Imbex 2016. Selain itu ia juga mama influencer pertama
yang menjadi brand ambassador Zalora
2017-2019, Tropee Bebe dan Libby baby saat ini.
Membawa cirikhas hastag
#gembelisasisejati bagi Mom Eliz sosial media adalah Sebagian besar fana, ia bangga
tampil apa adanya dengan gaya rambut digulung dan kacamata. Ia ingin
menunjukkan kepada ibu-ibu bahwa its ok kalau kita tidak tampil secantik
selebgram. Penampilan tidak menjadi tolak ukur untuk menjelaskan jati diri
kita.
Sebelum dikenal sebagai influencer,
Mom Eliz adalah pengusaha di bidang konstruksi, salon&spa, florist dan
beberapa home industry lainnya. Sejak menjadi Ibu dua anak, ia mendelegasikan
urusan kerjaan dan fokus mengurus anak-anak. Untuk saat ini anak-anak menjadi
prioritasnya. Ia tidak pernah menganggap dirinya sebagai influencer, followers
yang menjulukinya sebagai influencer. Ia tidak pernah menganggap bahwa
kehadirannya di Instagram merupakan suatu pekerjaan karena niatnya dari awal
sebagai wadah pelayanan. Oleh karena itu ia tidak pernah mau menerima brand
yang bertujuan untuk promosi. Ia hanya membagikan dan memberikan review jujur
sebagai pengguna. Positif maupun negative akan ia utarakan.
Namun
sebagai pengusaha, ia pun mengembangkan bisnis online, ia melahirkan beberapa
online shop @naturesmarket @vian_bevande @lepoupon_id @kohana_indonesia
@minami_indonesia.
Selama ini Mom Eliz tidak pernah
benar-benar berhenti bekerja. Hanya belajar delegasi, shifting focus. Prioritas
utama tetap anak dan keluarga, selanjutnya baru pekerjaan.
Jadi, kalau ditanya aktivitas Mom
Eliz apa saja saat ini
Jawabannya adalah full time mom, part
time pengusaha.